Suatu kisah bahtera rumah tangga yang kurang mensyukuri nikmat Allah.
-------
Ceritanya begini;
Disuatu kampung Nelayan ada dua pasang suami istri, sebut saja satu keluarga Pak Lukman yang satu keluarga lagi keluarga pak Datau.
Istri Pak Lukman adalah seorang wanita yang pendiam, rajin dan betah dirumah, sedangkan istri pak datau adalah wanita pesolek yang rajin berdandan. mereka tinggal berjauhan, tetapi Pak Lukman dan Pak datau bersahabat, sehingga mereka sering saling berkunjung
Setiap pak Lukman berkunjung ke Rumah Pak Datau dia selalu disapa dengan senyum ramah bu Datau, yang selalu berhias sebelum suaminya pulang, timbul pikiran Pak Lukman " Andai aku punya istri seperti dia alangkah indah hidup ini, disambut istri dengan dandanan yang cantik, walau lelah pasti tidak akan terasa lelah" itulah fikiran pak Lukman.
Berbeda dengan Pak Datau jika dia berkunjung ke rumah pak lukman diapun berfikir" Alangkah bahagia hidup pak lukman mempunyai istri yang pandai merawat rumah tangga, betah dirumah dan rajin"
------
Hari berlalu, bulan berganti dan tahunpun berjalan, tak terasa kejenuhan pak lukman dan angan-angan yang tinggi terhadap istri Pak Datau, membuat suasa rumah tangganya semakin tidak harmonis, dia selalu marah yang tidak tau juntrungannya.
Sedangkan Pak Datau juga demikian dia selalu bertengkar dengan istrinya karena istrinya hanya bisa bersolek, tidak pernah memperhatikan keadaan rumah yang berantakan seperti kapal pecah, serta tidak mau mengerti apa kemauan suami apalagi membantu usahanya.
Sehingga sampai di suatu saat, dua sahabat ini bertemu dan ingin curhat mengenai pasangan masing-masing.
Ketika mereka bertemu Pak Lukman yang lebih dulu membuka pembicaraan, Pak Lukman mengatakan bahwa dia telah jenuh hidup bersama istrinya, dia ingin sekali mempunyai istri seperti Istri Pak Datau yang pesolek, Pak Datau sangat terkejut mendengar pernyataan Pak Lukman, dia tidak menyangka bahwa sahabatnya menyukai istrinya, ingin rasanya dia marah pada temannya ini, tapi dia urungkan dia ingin mendengar penjelasan lebih lanjut dari Pak Lukman serta alasan-alasannya. Setelah berbicara panjang lebar akhirnya Pak Lukman mengatakan keinginannya untuk bertukar istri. Dia akan menceraikan istrinya jika Pak Datau mau dan dia akan menikah dengan istri Pak Datau juga sebaliknya. Pak Datau coba berfikir kembali tentang keaadaan rumah tangganya, baik buruknya, hingga keputusanpun diambilnya, untuk segera menceraikan istrinya.
Setelah masing-masing menceraikan istrinya, dengan rasa senang pak Lukman menikahi mantan istri Pak datau dengan seribu angan-angan dikepalanya. Sedang Pak Datau hanya merenung, sudahlah barangkali jodohnya dengan istrinya hanya sampai disini, kemudian diapun mencoba melamar mantan istri Pak Lukman, gayung bersambut, mantan istri Pak lukman menerima lamaran Pak Datau.
-------
Bulan-bulan pertama pernikahan semua indah dirasakan oleh pak Lukman, hingga berjalan enam bulan pernikahan, baru mulai terasa hidupnya makin susah, karena ternyata Istrinya yang sekarang ini tidak dapat melakukan apa-apa kecuali berhias dan bersolek, dia tidak mau membantu usaha suami, tidak mau mengerti kesusahan suami, dan tidak perduli dengan urusan rumah tangga, Pak Lukman mulai jenuh, penghasilannya menurun, rezekinya seakan seret, tidak ada peningkatan sama sekali, ia mulai mengingat kembali kenangannya dulu bersama dengan mantan istrinya, betapa rajinnya dia, semua dapat dilaksanakannya dengan baik, fisik dan wajahnya juga cantik walaupun tidak dipoles dengan kosmetik.
Beberapa hari kemudian, sepulang melaut dia bertemu dengan Pak Datau, dia ingin menanyakan tentang rumah tangga baru Pak Datau. Lalu ia mengajak Pak Datau untuk berbincang-bincang sebelum pulang. Merekapun duduk ditepi laut menjelang senja, Pak Lukman mulai membuka pembicaraannya.
Pak Lukman : "Pak Datau, kita sudah sama-sama menikah selama enam bulan, tapi kok aku merasa apa yang aku angan-angankan selama ini semu, aku bosan, dan jenuh "
Pak datau : "Memangnya ada apa pak"
Pak Lukman : "Seperti yang dahulu telah aku bicarakan aku jenuh dengan istriku, aku selalu berangan-angan atas istrimu, tapi sekarang semua membosankan"
Pak Datau : "Maksud pak Lukman apa? Saya bingung?"
Pak Lukman : "begini pak Datau, saya ingin bertukar kembali"
Pak datau terperangah mendengar permintaan pak lukman
Pak Datau : "Pak Lukman, dulu saya bersedia karena barang kali ini adalah memang jalan yang terbaik, tapi untuk saat ini saya tidak akan mau bertukar kembali"
Pak Lukman : "Kenapa Pak?"
Pak Datau : " Saya senang dengan istri saya sekarang ini, istri saya yang dulu hanya bisa bersolek, jika saya nasehati atau saya ajarin untuk membantu usaha saya dia tidak pernah mau belajar, yang dia tau hanya berdandan. Setiap saya pulang dia sudah berpenampilan cantik didepan rumah, banyak sekali teman saya terkagum-kagum melihatnya, sedang saya tidak suka, saya tidak suka karena dia hanya bisa memberi pesona keorang lain, setelah saya masuk kerumah, rumah saya seperti kapal pecah, berantakan, kotor, kamar tidur bau, semuanya tidak ada yang dapat saya nilai bagus, rasa capek dan pegal yang saya rasakan semakin bertambah dengan kekesalan yang memuncak, hingga terjadilah pertengkaran, yang awalnya hanya pertengkaran kecil hingga menjadi besar dan tidak tertahan hingga Pak Lukman datang, dan meminta untuk bertukar, "
Pak Lukman : "Tapi kenapa Pak Datau dulu tidak memberitahu saya?"
Pak Datau : "Pak Lukman tidak pernah bertanya?! dan tidak pernah mau mendengar cerita saya, Pak Lukman hanya melihat kecantikan fisiknya saja"
Pak Lukman : " ya, saat itu saya terlena oleh angan2 saya" sambil menarik nafas panjang, "Bagaimana dengan kehidupan Pak Datau sekarang ini?"
Pak Datau : " Saya bahagia dengan istri saya ini, sepulang saya melaut, makanan tersedia, rumah rapi dan bersih, sisa-sisa ikan yang tidak laku terjual akan dibersihkan dan diolah kemudian dibuat ikan asin, ikan Asap dan terasi ikan, saya jadi bersemangat untuk melaut, saya banyak dapat ikan, karena jaring saya bagus, jika ada yang sobek istri saya dengan cekatan menjahitnya, penghasilan saya bertambah karenanya, dia membawa keberuntungan besar bagi saya, dia tidak suka bertandang dan ngegosip, dia membantu kehidupan saya, inilah istri idaman saya, istri yang saya impikan, istri yang dapat berkerjasama membantu suami, kalau masalah kecantikan, cukuplah saya saja yang melihatnya, karena pada dasarnya dia cantik luar dalam." jawab Pak Datau dengan senyum mengembang.
Pak Lukman : "Ya, saya menyesal dan kecewa, padahal kalau dulu saya syukuri dan saya suruh berdandan dia juga pasti mau," tapi sudah lah nasi sudah menjadi bubur. semoga Pak Datau bahagia, mungkin juga ini dosa saya terhadap mantan istri saya dulu, sama seperti Pak Datau bilang, dia istri yang baik, tapi saya tidak mensyukurinya, malah hati dan fikiran saya selalu melihat yang diluar sana. "Alangkah bahagianya aku, seandainya aku mau bersabar dan bersyukur pada saat itu" fikir Pak Lukman.
-------
Bersabar dan bersyukur sangat penting diterapkan dalam kehidupan kita, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna. Semua manusia yang diciptakan Allah mempunyai kelebihan dan kekurangan, jika kita telah mempunyai pasangan yang telah di karunia Allah, hendaknyalah saling melengkapi dan menutupi kekurangan masing-masing, sehingga akan terbentuk keluarga yang harmonis, saling pengertian, keterbukaan dan komunikasi yang kuat yang sangat dibutuhkan dalam menjalin keeratan cinta kasih dalam rumah tangga. Dengan demikian rasa sayang dan cinta dibarengi dengan sabar dan bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya akan dapat melengkapi Indahnya Mahligai Rumah tangga yang diBina.
-------
Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu bersabar dan bersyukur atas Nikmat-Nya. Amin
-------
Firman Allah:
Artinya : "Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) -Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur". SQ. Luqman Ayat 31
by : nini musmar