"Ya Allah, Berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkan kami dari siksa Neraka"

Kamis, 15 November 2012

Ceritaku di Tahun Baru Hijriyah 1434H

Jakarta, 15 November 2012

Hujan dan gemericik air menghampiri pinggiran jendela ruanganku, dingin terasa karena derasnya hujan, disertai gemuruh kecil dari langit dan kilatan petir melengkapi sepinya hari ini. Hari yang bertepatan dengan 1 Muharram 1434 H, dimana semua umat muslim menyambut tahun baru Hijriyah ditandai dengan tanggal merah di kalender dan liburnya semua aktivitas pekerjaan. Namun hari ini aku hadir melaksanakan tugas pekerjaan sesuai schedule yang ditetapkan.

Sepi…karena semua temanku libur, tapi tak apalah karena aku juga ditemani putra kesayangaku. Hujan terus saja turun, aku mulai membereskan pekerjaanku satu persatu, sambil ditemani musik dan ocehan anakku yang ada didepan mejaku, dia asik dengan main games yang ada di HP-nya, sambil sekali-kali berkomentar, yach itulah dia, yang saat ini mulai beranjak anak baru gede (ABG), aku bekerja sambil sekali-kali menatap wajahnya yang persis berada dihadapanku, sambil tersenyum melihat tingkah lakunya...Subbhanallah....tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, dulu dia masih sangat kecil dan selalu menangis jika aku jauh darinya, tapi saat ini tanpa terasa dia sudah mulai tumbuh remaja. tapi Alhamdullilah dia masih mau menemaniku, walau kata sebahagian temanku biasanya anak laki-laki jika sudah beranjak remaja susah sekali diajak jalan orang tua, dia akan lebih senang bermain dengan teman-temannya, dia akan merasa malu kalau ikut orang tuanya, tapi anakku tidak, dia masih mau ikut jalan bersama orang tuanya, aku bersyukur sekali...

Hujan masih saja turun hingga menjelang sore, genangan air mulai membasahi jalanan. Aku menunggu hingga hujan reda, dan mengajak anakku untuk ikut serta menemaniku keliling untuk memeriksa Area, udara sejuk serta hembusan angin halus terasa mengikutiku, hari ini indahku rasa, semoga menjadi awal tahun yang baik bagiku dan kehidupanku kedepan, waktu akan terus berjalan, waktu yang tertinggal akan menjadi masa lalu, masa lalu yang tidak akan pernah terlupakan namun tidak akan pernah kembali, kulangkahkan lagi kaki ini kembali ke ruanganku dan kembali melanjutkan pekerjaanku.

Pemandangan Indah yang terlihat dari luar jendela ruang kerjaku