"Ya Allah, Berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkan kami dari siksa Neraka"

Rabu, 17 Februari 2010

“Menyakiti itu menyakitkan”

menyakiti orang lain sebenarnya sama juga menyakiti diri sendiri. Karena apa pun perbuatan kita kepada orang lain akan berbalik kepada kita. Kita buat orang lain bahagia, kita juga merasakan bahagia, begitu juga sebaliknya ketika kita buat orang lain sakit, sebenarnya kita juga merasakan sakit. Kalau pun ada yang merasakan kepuasan, itu hanya kepuasan yang semu. Di sisi lain, rasa sakit akan tetap ada, bahkan mungkin lebih. Kalau disakiti oleh orang lain, yang terindah adalah memaafkan, mendoakan. Di situ akan kita dapati ketenangan yang sesungguhnya. disaat kita bisa memaafkan orang lain, tidak ada rasa mendendam hati akan terasa lega, malah lebih tenang
Saat seseorang terluka ia cenderung melukai orang lain karena ia ingin ada orang yg memahami perasaannya. Sulit memang membuat orang paham perasaan kita kalau dia tidak pernah merasakan apa yg kita rasakan.Tapi yang pasti menyakiti tak akan menyembuhkan luka hati, apalagi balas dendam. Di luarnya mungkin merasa bangga dan bahagia, tapi di dalam hati pasti merasakan ketidaktenangan, karena terus memikirkan cara untuk membuat orang yang telah menyakiti merasakan lebih sakit dari yang ia rasakan. Secara otomatis, itu akan membuat ia mengingat-ingat sakit yang pernah dia alamin. Rasanya sakit juga bukan? Seumpama kita menampar orang lain, tangan kita pasti ikut sakit, semakin keras kita menampar orang, semakin sakit tangan kita. Dalam hal ini kita harus mencegah dirikita dari menyakiti orang lain. Untuk itu jadilah orang yang sabar dan pemaaf .
Rassullah SAW bersabda “Janganlah kamu menyakiti siapa pun juga agar orang lain tidak menyakiti kamu . Ingatlah bahwa sesunguhnya kamu akan menemui tuhan kamu, dan Dia pasti akan membuat perhitungan atas segala amalan kamu”.
Firman Allah SWT maksudnya: "Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata". (Al Ahzab ayat 58)