"Ya Allah, Berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkan kami dari siksa Neraka"

Kamis, 22 April 2010

Perbuatan baik dan buruk

Dengan langkah gontai, Ibu tua itu mulai berjalan, menelusuri jalanan sempit bertikung, tanpa arah, tanpa tujuan, kaki lemahnya dia paksakan untuk berjalan, mata yang mulai buram dia paksakan untuk melihat, baju kumuh yang dia gunakan tidak membuat iba orang disekelilingnya, "begitu keraskah kehidupan ini", fikirnya dalam hati, sampai tidak seorangpun mau menegurnya, menyapa kemana arah tujuannya.


Andai waktu bisa diputar kembali, andai masa lalu bisa kembali lagi, ah semua semu, hidup ini hanya persinggahan, ibu tandi berhenti sejenak, mencoba meluruskan kakinya yang letih, dilihatnya kembali disekelilingnya, suasana ramai dan semua orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Mereka seolah tak melirik sedikitpun atas keberadaanya, kejam sekali pikirnya, "kemana lagi akan aku ayunkan langkah kakiku ini? kemana lagi akan kubawa penderitaan ini" bisiknya lirih.
"Telah jauh aku melangkah, telah letih hati dan perasaan ini, mengapa penderitaan ini seolah tiada pernah ada akhirnya, mengapa derita ini selalu menemaniku", dengan air mata tertahan Ibu itu mencoba melanjutkan perjalanannya walau dengan haus dan lapar yang dia tahan.


Kenangannya kembali kemasa lalu, dimana ia merasa bahagia, memiliki keluarga yang lengkap, harmonis, serta mapan, semua itu dia rasakan indah, hingga suatu saat cobaan datang tanpa diundang, suami tercinta diambil yang Kuasa, Harta yang ada telah tersita, semua tanpa tanda, tanpa firasat, terasa terhenyak dan terhempas, gemuruh didada serasa susah untuk diungkapkan, "apa salahku" gumamnya pada saat itu, airmata tertumpah tak terbendung, perih dihati menghujam sampai kehulu hati. "Apakah aku terlalu sombong pada saat itu, sehingga aku lupa berterimakasih kepada yang memberi rezeki, apakah aku terlalu congkak pada saat itu hingga sedikitpun aku tak ingin berbagi pada siapapun, atau terlalu tinggi hatikah aku pada saat itu sehingga aku tidak pernah perduli dengan apa yang ada disekelilingku, aku terlalu sibuk dengan duniaku, aku terlalu sibuk dengan kemewahanku, aku terlalu bangga akan diriku, seakan yang aku miliki saat itu tidak akan pernah berakhir".


Airmatanya kembali mengalir tak kala teringat akan seseorang tetangga yang datang kerumahnya meminta bantuan dengan memohon dan berharap. tapi apa yang ia katakan mungkin lebih menyakitkan dari belati yang digoreskan dihati. "Ngapain kamu ke saya? kamukan masih muda masih bisa toh cari duit?, usaha dong, kalau kamu punya anak yatim coba minta ke Yayasan agar anak kamu ada yang membantu" jawabnya ketus pada saat itu, padahal tetangganya itu datang hanya untuk meminjam uang yang nilainya sebenarnya sangat tidak berarti baginya.

"Ah dosaku sangat besar, hingga ini yang aku terima di akhir usia senjaku, aku telah hancur, aku tak tau harus kemana lagi, aku malu, aku malu pada orang-orang dilingkunganku, aku malu pada diriku, aku malu pada tuhanku, tapi apa yang aku harus lakukan, ingin berdoa aku tak tau apa yang harus aku minta, ingin sembahyang aku tak tau apa yang harus aku baca, karena selama ini aku tak pernah belajar, aku banyak terlena dengan dunia, aku terlalu lupa segalanya, hingga rukun shalat saja aku tak tahu, ternyata bodoh sekali aku ini" gumamnya dalam hati.




Inilah sekelumit cerita yang terjadi dilingkungan kita pada saat ini, banyak orang yang lemah imannya karena harta, banyak orang yang tertutup hatinya dan terlupa akan kodratnya sebagai manusia, dia lupa akan hak dan kewajibannya hidup didunia, hingga inilah peringatan yang diberikan Allah kepadanya, sadarkah dia, kembali berserah dirikah dia kepada yang Maha Menciptakan ataukah dia akan mendapatkan Azab yang lebih berat, karena semua yang ia terima, adalah akibat dari perbuatannya sendiri. Jika ia berbuat baik maka baiklah yang ia dapatkan, namun jika dia berbuat buruk maka keburukan itu akan kembali lagi kepadanya.


Mana yang kita pilih? Baik atau buruk? itulah yang akan kita dapatkan.


Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman (kepada malaikat pencatat amal): "Bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan jelek, maka janganlah kalian catat sebagai amalnya. Jika ia telah mengerjakannya, maka catatlah sebagai satu keburukan. Dan bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan baik, lalu tidak jadi melaksanakannya, maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya, maka catatlah kebaikan itu sepuluh kali lipat"
----
Firman Allah dalan surat An-Nass Ayat 36;
Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri"
----
Semoga kita termasuk orang-orang yang berserah diri dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Amin
by: nini musmar