Cinta Sejati
Bertepuk sebelah tangan saja tidak akan berbunyi. Bercinta dengan yang tidak mencintai, akan menyebabkan seseorang itu kecewa dan merana . Itulah lumrahnya apabila bercinta dengan manusia. Sebaliknya bercinta dengan Allah,Tuhan yang Maha Pencinta atau'Al Waduud' itu, cinta kita pasti akan berbalas. Bahkan ia diberi penghargaan dan disambut dengan baik.
Cinta Allah yang Maha Pencinta tidak memilih siapa, rupa, gaya dan bagaimana keadaannya. CintaNya boleh direbut oleh sesiapa sahaja, asalkan rajin berusaha untuknya. Cinta yang tidak pernah luput walau sesaat malahan kekal. Berbeda dengan manusia yang hanya cinta pada yang disukai dan diminati. Cintanya pula bermusim dan tidak kekal. Sewaktu disenangi dicintai, bila jemu atau benci tidak lagi dicintai malah ditinggalkan.
Cinta manusia juga bertujuan dan ada kepentingan. Isteri mencintai suami karena suami tempatnya bergantung. Ibu mencintai anak karena anak itulah penghiburnya di kala sunyi. teman menyayangi teman karena dapat berbagi dikala senang dan susahnya hidup.
Namun Allah yang Maha Pencipta mencintai hamba-hambanya tanpa ada kepentingan apa-apa. Allah hanya melebihkan kecintaanNya kepada orang-orang yang mencintaiNya, sebagai ganjaran buat hambaNya itu.. Allah akan murka kepada orang yang mengingkariNya, yang sombong dan memang tidak mau langsung mencintaiNya.
Cinta Seindah Yang Diucap.
Semua orang boleh mengaku dan berikrar bahwa dia mencintai Allah. Tapi tindak-tanduknya dapat mencerminkan apakah dia benar-benar mencintaiNya. Dan Allah sendiri lebih tahu siapakah diantara hamba-hambanya yang benar-benar mencintaiNya. Orang yang benar-benar mencintai Allah sanggup berbuat apa saja karenaNya. Kalau terhadap orang yang dikasihi, suami dan lain-lain diberikan perhatian dan tumpuan, Sanggup berkorban apa saja, pastilah terhadap Allah lebih-lebih lagi. Malah sanggup pula bersusah payah bangun malam untuk bertemu dan bercakap-cakap dengan kecintaannya. Sedang orang lain bergaul bebas dengan kekasih hati, dia bermujahadah (melawan kehendak nafsu) menolak ajakan kekasihnya karena mengutamakan larangan Allah SWT yang kasihNya lebih utama.
Tanda Cinta.
Tanda seseorang itu mencintai Allah ialah dia beriman kepada Allah, bertaqwa, berkorban untukNya dengan melakukan kebajikan, sabar, bertaubat,membantu kerja-kerja menegakkan agama melakukan ibadah yang fardhu dan rajin mengerjakan ibadah-ibadah sunat. Dia berkasih sayang dengan sesama manusia dan saling bersilaturrahim kerana Allah, dengan menjaga batas-batasnya, saling beri-memberi kerana Allah demi keridhaanNya. Tidak karena yang lain.Allah melimpahkan kecintaanNya dan menempatkan orang-orang yang dicintaiNya itu pada kedudukan yang tinggi dan mulia di Akhirat.
Allah isytiharkan cintaNya di dalam Al-Quran kepada orang yang sungguh-sungguh beribadah berbuat kebaikan danberakhlak mulia.
Diantaranya Allah berfirman:
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar." ( Surah: Ali Imran,Ayat:146.)
"Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan." ( Surah Ali-Imran,Ayat: 134 )
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri." ( Surah: Al-Baqarah. Ayat: 222 )
Untungnya Orang Bercinta.
Beruntunglah orang yang bercinta dengan Allah kerana mendapat perhatian,cinta dan kasih sayangNya. Istimewanya orang yang bercinta dengan Allah dan mendapat balasan cintaNya, seluruh isi langit dan bumi akan turut mencintainya. Dia menjadi kekasih Allah manakala orang yang mencintainya turut mendapat kecintaan daripada Allah pula. Orang yang mendapat kecintaan Allah hidup bahagia dan tenang ketika di dunia lagi. Di Akhirat Allah akan berikan kebahagian yang abadi. Begitulah istimewanya orang yang bercinta dengan Tuhan yang Maha Pencinta itu. Kita pasti tidak mahu gagal dalam bercinta. Agar cinta kita berbalas, bercintalah denganNya,Tuhan yang Maha Pencinta itu dengan curahan cinta agung. Pasti akan mendapat balasan cinta yang istimewa dariNya. Usahkan di Akhirat, di dunia lagi, terasa di hati balasan cintaNya.
Rasulullah pernah bersabda :- Cintailah sesuatu itu sekadar saja. Kemungkinan ia akan menjadi kebencianmu pada suatu ketika. Bencilah yang engkau benci itu sekadar saja.. Kemungkinan ia akan menjadi kecintaanmu pada suatu ketika.
Kamis, 18 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar